"SELAMAT DATANG DI YAYASAN INSIDI"

Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile

Minggu, Februari 06, 2011

Garuda Petik Kemenangan Pertama di Jakarta

Okdwitya Karina Sari - detiksport
2010-07-12 | 12-Jul-2010
All-Out Bangkitkan Liga sebelum Pensiun

I Made ’’Lolik’’ Sudiadnyana, Bintang Paling Senior NBL Indonesia

Pada November mendatang, I Made ”Lolik” Sudiadnyana genap berusia 40 tahun. Pada usia yang sudah begitu senior, dia beruntung masih bisa merasakan musim perdana NBL Indonesia. Bagaimana harapannya?

Seperti biasa, dalam setiap pertandingan setegang apa pun, wajah I Made ”Lolik” Sudiadnyana sangat tenang. Termasuk saat pemain berposisi power forward itu memperkuat Garuda Flexi Bandung melakoni laga hidup mati melawan Aspac Jakarta di laga terakhir grup B Preseason Tournament NBL kemarin di GOR Bimasakti Malang kemarin (11/7). Wajahnya tanpa ekspresi, poker face banget.

Dalam laga tersebut, pemain-pemain muda Aspac memang tampil menggila. Lari mereka kencang, kuat dalam adu fisik, agresif, dan akurat dalam tembakan jarak jauh. Garuda kelihatan tidak sanggup menandingi kualitas permainan tim besutan Tjetjep Firmansyah itu. Garuda akhirnya kalah telak 63-49.

Namun, Lolik tetap Lolik. Di tengah buruknya kualitas permainan timnya, dia tetap tampil bagus. Meski hanya mencetak 10 poin, dia menjadi pengumpul poin terbanyak untuk timnya. Seperti banteng, dia kerap menyeruduk pertahanan Aspac yang dijaga dengan ketat oleh pemain-pemain berbadan besar, seperti Antonius Joko Endratmo, Vinton Nolland Surawi, dan Isman Thoyib.

Walau sangat senior, pemain kelahiran 16 November 1970 itu masih diandalkan pelatihnya, Johannis Winar. Buktinya, Lolik adalah pemain yang paling lama turun di lapangan dengan waktu 24 menit kemarin.

Sadar usianya sudah lagi muda, Lolik menyatakan, mungkin ini musim terakhirnya di kasta tertinggi basket tanah air itu. Lolik merasa waktunya sudah cukup. Dia sudah menjadi pemain yang merasakan tiga liga berbeda. Yakni, Kobatama, IBL, dan sekarang NBL. ’’Saya masih belum tahu akan ke mana. Yang jelas, niat saya menang mau mundur,’’ katanya kemarin.

Sejak 1991, Lolik mencicipi ketatnya liga basket nasional. Saat itu, dia bermain untuk Bimasakti Malang. Cukup lama dia berada di sana. Yakni, sampai 1996. Pada 1997, Lolik memutuskan untuk hijrah ke Bhinneka Solo. ’’Itu merupakan momen terbaik dalam hidup saya,’’ katanya.

Di Bhinneka, Lolik memang menjadi legenda. Dia sangat dicintai publik Solo. Berkali-kali dia membawa Bhinneka ke empat besar (final four), baik di Kobatama maupun IBL. Terkesan sendirian, dia mengangkat timnya. Lolik pernah menyabet gelar most valuable player (MVP) pada 2004 serta top scorer pada 2008. Banyak tawaran dari klub lain. Tetapi, dia bergeming. Lolik merasa sangat betah di Solo dan ingin tetap membela Bhinneka sampai pensiun.

Namun, merger antara Bhinneka dan Stadium Jakarta pada akhir 2008 membuat Lolik kecewa. Pada musim 2009, dia memutuskan terbang ke Bandung untuk bergabung dengan Garuda.

Menjalani musim terakhirnya di NBL membuat Lolik sangat bersemangat untuk menjadikan liga semakin semarak. Dia bertekad mengantarkan timnya menjadi juara. Itu menjadi satu-satunya gelar yang tidak pernah dia rasakan selama dalam karir panjangnya.

’’Setelah itu, saya nggak tahu akan ke mana. Mungkin istirahat dulu setahun, baru kemudian memutuskan langkah selanjutnya. Apakah menjadi pelatih atau tidak,’’ ujarnya. (nur/c6/ang)








(NBL/ Hendra Eka)

Jakarta - Setelah menelan kekalahan atas Satria Muda, Garuda Bandung berhasil bangkit. Denny Sumargo dkk. meraih kemenangan pertamanya di Seri V di Jakarta usai menghempaskan Stadium Jakarta.

Dalam rilis yang diterima detiksport, Minggu (6/2/2011) malam WIB, Garuda berhasil menang telak atas Stadium dengan skor 80-57.

Garuda langsung tancap gas sejak awal pertandingan. Denny da I Made "Lolik" Sudiadnyana tampil cemerlang dan menyumbang 13 dari 19 angka untuk meninggalkan Stadium yang hanya sanggup mendulang 10 angka di kuarter pertama.

Di kuarter kedua, Stadium bermain lebih bagus dengan mencetak satu angka lebih baik dari Garuda yang kembali memperoleh 19 poin. Di kubu Stadium, Merio Ferdiyansyah tampil prima sedangkan Lolik menjadi pemain paling konsisten di kubu Garuda.

Garuda kembali merebut kuarter ketiga dan mengatasi serangan Stadium yang dimotori Merio. Garuda menutup babak ini dengan keunggulan 55-34 setelah hanya memberi nilai empat kepada tim lawan.

Di kuarter pamungkas, laju Garuda tidak terhentikan dan sukses membuat 25 angka tambahan dengan kemasukan 17 saja. Lolik tampil sebagai top performer berkat 18 poin dan enam rebound-nya.

Kemenangan ini membuat Garuda tetap berada di urutan lima klasemen sementara. Pun demikian dengan Stadium yang tak bergeming di urutan enam.

( rin / roz )

Tidak ada komentar: