"SELAMAT DATANG DI YAYASAN INSIDI"

Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile

Senin, Oktober 04, 2010

Charles Olke van der Plas


Charles Olke van der Plas (1891-1977) adalah seorang pegawai sipil di Hindia Belanda, pernah bertugas sebagai Gubernur Jawa Timursampai saat Jepang mengalahkan Belanda tahun 1942. Setelah itu ia menjadi ketua Komisi Hindia Belanda untuk Australia dan Selandia Baruyang memperjuangkan pengusiran Jepang dari Hindia Belanda.
Pada akhir Perang Pasifik, van der Plas mendarat kembali ke Jawa dari pengasingan di Australia bulan Oktober 1945 sebagai Chief Civil Affairs Officer mendampingi tentara Sekutu. Van der Plas bertindak sebagai tangan kanan Dr. Hubertus Johannes van Mook, yang saat itu diangkat menjadi Letnan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda. Ia bertugas dalam beberapa kegiatan lain sampai pengakuan kedaulatan bulan Desember 1949.

Bagian 1 Konspirasi : Van der Plas connection (CIA.- MI 6) Dr.Soebandrio - Sam Kamaruszaman - Aidit - Soeharto
Informasi sensitif untuk rakyat umum agar tidak dibohongi terus .

(1). Penculikan Dan Pembunuhan..
Pada tanggal 1 Oktober 1965, terjadi gerakan militer yg menamakan diri G30S, menculik dan membunuh 7 orang Jendral dan seorang lolos Jend. Nasution karena keliru dengan Let. Tendean. Para jendral tersebut adalah anggauta Tim Pengusut MBAD yang ditugasi mengusut - kriminalitas terorganisasi -yang terjadi di Jawa Tengah dalam penggal kedua tahun 50-an .Mereka adalah Mayjen.Soeprapto ketua Tim dan anggauta Mayjen S. Parman, Majen.Harjono MT., Brigjen.Soetojo Siswomihardjo dan Brigjen Pandjaitan dan yang diluar Tim, Letjen A.Yani Men.Pangad .
Drama berdarah subuh tgl. 1 Oktober 1965 yang traumatik, membuka jaringan mega konspirasi yang menelan korban rakyat besar sekali, komunis maupun non komunis dalam abad ini di Indonesia karena adanya interaksi konflik internal dengan kekuatan-kekuatan besar eksternal.

(2). Dewan Revolusi.
Disusul kemudian dengan pembentukan Dewan Revolusi yang diketuai oleh Letkol Untung, dengan anggauta baik sipil maupun militer, a.l. tokoh yang menonjol ialah Dr.Soebandrio, Waperdam I (Wakil Perdana Menteri), orang kedua sesudah Bung Karno, Mayjen Amir Mahmud, Pang Kodam Jaya, Brigjen Soepardjo, Panglima Komando Tempur II Kalimantan Barat.
Apabila diikuti dengan cermat peristiwanya , ternyata yang mengeluarkan pernyataan mendukung Dewan Revolusi secara spontan dan vokal waktu itu, hanyalah Utomo Ramelan, Walikota Solo, sedangkan dari CDB (Comite Daerah Besar) PKI tidak ada yang mengeluarkan pernyataan seperti itu. Ini bukan peristiwa yang kebetulan, tetapi jelas ada merekayasa dibalik semua itu..

 (3). Para Pelaku Utama. Para pelaku utama G 30 S adalah :
 .Letkol Untung - Komandan Batalion Pasukan Kawal Presiden Cakra Birawa.
 .Kol.Latief - Komandan Brigade Infantri Kodam Jaya
 .Brigjen Soepardjo - Panglima Komando Tempur II Kalbar dalam rangka Ganyang 
Malaysia
 .Sam Kamaruszaman - Kepala Biro Khusus CC PKI.
Keempat pelaku utama tersebut berorientasi dan ada hubungan jaringan dengan PKI, sebagai suatu hasil binaan dan infiltrasi komunis kedalam AD.
(4). Hubungan Dekat Dengan Jend. Soeharto.
Dengan Jendral Suharto keempat pelaku utama tsb. juga mempunyai hubungan erat sejak dulu :.
 .Letkol Untung - adalah mantan anak buah, sebagai komandan kompinya di Solo. Dia dikawinkan oleh Suharto, dan merasa berhutang budi serta memandangnya sebagai orang tua sendiri yang dihormati dan dipatuhi, hubunganya baik dan erat.
 .Kol.Latief adalah mantan anak buah di Yogya yang sefaham dan sehaluan, berpangkat mayor. pada tanggal 30 September 1965, tengah malam sekitar jam 23.00, dia datang menemui Suharto di R.S. Gatot Subroto, setelah gagal menemuinya dirumah.
Pertemuan ini oleh Soeharto dinyatakan seolah-olah Latief akan membunuhdiri Soeharto, padahal Latief datang ke Rumah Sakit itu, untuk menyampakan berita penting tentang rencana pelaksanaan, G30S yang akan dimulai jam 04.00 tanggal 1 Oktober 1965, besok paginya.
        
Sebenarnya rencana gerakan militer tersebut, telah dibicarakan pada tanggal 28 September 1965 dirumah Soeharto, di Menteng, Jakarta hanya hari dan jam gerakan belum dibicarakan, masih perlu dikoordinasikan pada waktu itu dengan kesatuan lainya.
 .
Latief bersama istri dan seorang perwira lain dari Solo bersama istri berkunjung kerumah kediaman Soeharto untuk menyamarkan maksud pertemuan yang sebenarnya, yaitu untuk membicarakan penyingkiran para jendral anggauta Tim Pengusut MBAD.
Dengan hadirnya para istri justru kelihatan jelas betapa eratnya hubunngan mereka itu, sekaligus membantah pernyataan Soeharto, bahwa Latief datang ke Rumah Sakit itu akan membunuh diri Soeharto.
3. Brigjen Soepardjo - Panglima Komando Tempur II Kalimantan Barat, mantan ajudan jendral Roekman (komunis) Soepardjo adalah akrab dan sehaluan dengan Soeharto.
4. Sam Kamaruszaman,adalah kader PARTAI SOSIALIS di Pathuk Yogya, sewaktu PKI Murba dan PSI masih berada dalam satu wadah.partai tersebut. Sedangkan Soeharto juga menjadi salah seorang kader juga, keduanya adalah dari satu kandang, jadi bukan orang lain satu dengan yang lain.
Ditilik dari kapasitas dan otoritasnya,urut-urutan nama anggauta Dewan Revolusi tersebut. seharusnya dibalik, salah satu tanda jelas adanya konspirasi dan rekayasa gerakan tersebut.

(5). Kriminalitas terorganisasi .
Dalam penggal kedua tahun 50-an, di Jawa Tengah berpusat di 
Semarang, terjadi - kejahatan terorganisasi - (organize crime) berupa penyelundupan besar-besaran, penggelapan barang-barang milik perusahaan negara, manipulasi dump kendaraan bermotor milik Divisi Diponegoro dan pungutan liar atas barang-barang kebutuhan rakyat. (Pungli terkenal tahun 70-an di Jawa Tengah sudah bejalan 20 tahun lebih dulu)
 . 
Para pelakunya terdiri dari oknum-oknum militer dan sipil,terorganisasi baik seperti galibnya organisasi GANGSTER. Pelaksana utamanya a.l. adalah Liem Siu Liong, Thee Kian Seng (Bob Hasan), Tik Liong (Sutikno - pedagang besi tua). Baru-baru ini bahkan Bob Hasan dengan bangga berceritera di depan wartawan.tentang hal tersebut .Sedangkan b i a n g dari kejahatan terorganisasi tersebut tidak lain adalah Kol.Soeharto, Panglima Divisi Diponegoro waktu itu..

(6). Tim Pengusut MBAD 
Adanya kriminalitas terorganisasi tersebut akhirnya sampai ditangan Jendral Nasution Menteri Pertahanan / Ketua PARAN (Badan Pemberantasan Korupsi dan Kejahatan Aparat Negara). Atas laporan dari Kepala Staf Divisi Diponegoro Kol.Pranoto Reksosamodra dan Letkol. Soenarjo, komandan CPM Jawa Tengah yang mendeteksi dan mengamati kejahatan tersebut. ( Letkol Sunaryo kemudian diangkat menjadi Jaksa Agung Muda).
Jendral Nasution memerintahkan agar kejahataan tersebut diusut, yang dilakukan oleh Tim Pengusut MBAD, terdiri dari Majen Soeprapto deputi Pangad sebagai ketua, dengan anggauta Majen.S.Parman, Majen Harjono MT, Brigjen Soetojo dan Brigjen Panjaitan.
Dengan teliti dan kerja keras, dengan didukung bukti-bukti yang sah akhirnya Tim berkesimpulan, bahwa terhadap para pelaku, harus diambil tindakan. Pertama Kol. Soeharto yang menjadi b i a n g nya harus dipecat dari kadudukanya selaku Panglima Divisi Diponegoro, dan kedua mereka yang terlibat diajukan ke depan Pengadilan.
Keputusan yang diambil atasan adalah, memecat Kol.Soeharto sebagai Panglima Divisi Diponegoro, tetapi tidak diajukan kedepan pengadilan.Kol.Soeharto kemudian dipindah ke Jakartatanpa jabatan. Sedang Tik Liong diusut oleh Kejaksaan Negri Semarang atas printah Jaksa Tinggi Jawa Tengah Mr.Imam Bardjo yang kemudian ternyata meninggal secara misterius.
(7). Sumpah Kolonel. Soeharto.
Dengan pemecatan dirinya sebagai Panglima Divisi Diponegoro tersebut, Kolonel. Soeharto sangat marah dan dendam, bersumpah untuk membuat perhitungan dan akan menghabisi, mereka-mereka yang membuat dirinya celaka. Mereka itu tidak lain adalah para perwira anggauta Tim Pengusut MBAD, dan penanda tangan Surat Keputusan Pemecatan Panglima Divisi Diponegoro yang tidak lain adalah Panglima Tertinggi / Presiden Soekarno  .
(8) Pembantaian Anggauta Tim Pengusut MBAD.
Dengan terjadinya drama berdarah subuh 1 Oktober 1965, ternyata seluruh anggauta Tim Pengusut MBAD yaitu, Jendral-jendral Soeprapto, S.Parman, Harjono MT, Soetojo dan Panjaitan, dibantai habis, dengan tambahan Men Pangad Letnan Jendral A.Yani. Peristiwa tersebut menggocangkan Indonesia.dengan hebat, suatu kondisi awal yang diperlukan untuk mengantar penggulingan Presiden Soekarno melalui G30S oleh Van der Plas connection.
 . 
(9). Supersemar.
Drama berdarah 1 Oktober tersebut beberapa bulan kemudian disusul dengan pengepungan istana oleh pasukan gelap (tg. 11 Maret 1966-berdasar pengakuan sendiri yang disiarkan dipimpin oleh seorang perwira tinggi Kostrad), Presiden Soekarno waktu itu sedang memimpin Sidang Kabinet, mendapat laporan bahwa istana dikepung pasukan gelap, segera pimpinan sidang dialihkan kepada Waperdam III Dr.Leimena dan Presiden Soekarno kemudian segera meninggalkan istana dan terbang ke Bogor, diikuti oleh Soebandrio Sikap Bung Karno ini berbeda dengan tatkala menghadapi peristiwa 17 Oktober 1952 (waktu istana ditodong meriam yang beliau langsung menghadapinya sendiri).
Jendral Soeharto, mengetahui bahwa Presiden Soekarno ke Bogor, segera mengirim tiga orang perwira, yaitu Jendral Basuki Rachmat, Yusuf dan Amir Machmud untuk menusul ke Bogor dengan dibekali pesan untuk Presiden Soekarno.
Pesannya adalah - apabila ingin terjamin keselamatan pribadi dan keluarganya serta jalannya pemerintahan, agar Presiden Soekarno memberikan mandat kepada jendral Soeharto untuk dapat mengambil tindakan yang perlu guna menyelenggarakan jaminan ketertiban dan keamanan tersebut .Jika tidak diberi mandat tersebut, Jendral Soeharto tidak sanggup dan tidak bertanggung jawab jika terjadi kekalutan. dan kekacauan yang lebih besar-, meskipun sudah diangkat menjadi MenPangad.
Presiden Soekarno dihadapkan pada tuntutan demikian itu tidak dapat melihat celah lagi untuk menghindar dan sudah terperangkap, sehingga tidak ada jalan lain selain memberikan Supersemar yang terkenal itu.
Secara de facto Presiden Soekarno telah dilucuti kekuasaanya Memang jendral Soeharto berinterpretasi seperti itu, maka dengan Supersemar tersebut pada tanggal 12 Maret 1966 PKI dibubarkan. Adapun ertanggungan jawab Presiden Soekarno dengan Nawaksara di MPRS hanyalah peristiwa seremonial belaka.
Dengan dibantainya para jendral anggauta Tim Pengusut MBAD yang terdiri dari Majen Soeprapto, Majen Sparman, Majen Harjono MT, Brigjen Soetojo Siswomihardjo dan Brigjen Panjaitan dan masih ditambah dengan Letjen AYani serta dilucutinya kekuasaan Presiden Soekarno, telah lengkap dan tuntas terlaksana, sumpah Kol.Soeharto yang diucapkan tahun 1957 .
Demikian pula dengan pembubaran PKI tanggal 12 Maret 1966, tugas pokok terakhir kolonel Soeharto yang dibebankan padanya oleh induk jaringanya (Van der Plas connection) yang merekrut dia telah dilaksanakanya dengan tuntas.

(10). Pemberontakan PRRI-Permesta
Amerika bersama sekutunya pada tahun 1958 meluncurkan sebuah projek pemberontakan, dengan tujuan menggulingkan Presiden Soekarno dan memecah Indonesia untuk dijadikan beberapa negara dan menghapuskan PKI. Mereka menarik pengalaman dari Cina, yang secara utuh sesudah jatuhnya Chiang Kai Sek, seluruh daratan Cina jatuh ditangan komunis kecuali Taiwan karena terhalang lautan dan kemudian disekat oleh Armada keVII Amerika dengan dalih pakta dengan Cina (Chiang Kai Sek).
Di Indonesia Sekutu mempunyai kepentingan langsung yaitu sumber minyak di Sumatra danKalimantan yang merupakan miliknya. Mereka meluncurkan projek pemberontakan tersebut secara gegabah dan arogan, karena merasa telah menjadi pemenang dalam Perang Dunia ke II
Dengan dibantu koordinasi yang dilakukan oleh agen utamanya (master agent) Prof. Soemitro Djojohadikusumo, Sekutu menyalurkan dana dan senjata lewat Singapura untuk PRRI dan Permesta. Amerika dengan garang menodong Jakarta dengan Armada ke VII, minta jaminan keselamatan warganya dan perusahaan-perusahaan miliknya. Jika Republik Indonesia tidak sanggup maka mereka akan menggerakkan Armada keVII yang sudah siap di laut Jawa.  .
(11). Kolonel A.Yani Juru Selamat.

Dengan terjadinya pemberontakan PRRI-Permasta, proyek Amerika Inggris tersebut, Bung Karno sebagai pemimpin kenamaan dunia, sempat jatuh citra dan martabatnya sampai dititik terendah dimata dunia. Kemudian tampil Kolonel A.Yani dengan Operasi 17 Agustus untuk menumpas pemberontakan tersebut, dibawah ancaman Armada ke VII Amerika yang menang perang melawan Jepang di Pasifik. Bintang terang berada di fihak Yani. Dalam tiga hari berhasil direbut ibukota PRRI - 
Padang dan dalam waktu sekitar satu minggu seluruh PRRI berhasil digulung. Permesta juga mengalami nasib sama, dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat diselesaikan pula. Di Sulawesi malahan terjadi seorang penerbang berkebangsaan Amerika, Allen Pope, ditembak jatuh oleh My.Ud. Dewanto, ditawan dan diadili serta mendapatkan vonnis hukuman mati, karena dia telah mengebomi wilayah Republik Indonesia dan juga beberapa kapal Indonesia, sehingga menimbulkan kerusakan dan tewasnya rakyat yang tidak berdosa. Dia mengaku bahwa operasinya dilakukan dengan terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Amerika di Clark Field, Fillipina
Dengan ditumpasnya pemberontakan projek Amerika - Inggris tersebut dalam waktu yang mengejutkan singkatnya, muka mereka tercoreng dimata dunia internasional dan terbuka kedoknya menyerang kedaulatan negara lain semaunya sendiri. Disamping itu Amerika terpaksa harus menjadi pengemis untuk memohon ampunan keselamatan jiwa Allen Pope, yang oleh Bung Karno dengan jiwa besar diluluskan.
Jika penumpasan berjalan agak lama dan pemerintahan-pemerintahan tandingan tersebut sempat membuat perjanjian dengan Amerika, maka Amerika dapat menggerakkan Armada keVII untuk mendarat di wilayah Indonesia. Sikap yang garang dan arogan Sekutu tersebut dilandasi ego yang kuat karena telah menjadi pemenang dalam Perang Dunia ke II dan Amerika dibawah pemerintahan Partai Republik ini berbau rasialis. .
Wajah dan citra Bung Karno terangkat kembali dimata dunia dan Indonesia tidak dapat dipandang remeh saja oleh negara-negara lain, terutama negara bekas kolonialis. Bung Karno merasa lega dan sangat berterima kasih kepada kolonel A.Yani yang mampu mengangkat kembali citra dan martabatnya dimata dunia internasional.

(12). Amanah Bung Karno.
Presiden Soekarno terpana atas performance Kol.AYani, sesudah selesai bertugas dalam Operasi 17 Agustus di Sumatra Barat, kemudian diangkat menjadi Deputi Kasad dengan pangkat Mayor Jendral Pada pertengahan tahun 1963 dengan wafatnya Menteri Pertama Ir.Djuanda, diadakan reshuffle Kabinet, AYani menjadi Menteri Panglima Angkatan Darat.

Dalam kabinet baru ini Dr.Soebandrio diangkat menjadi Waperdam I, Chaerul Waperdam II dan Pak Leimena Waperdam III. Disamping para menteri eksekutif ini diangkat pula menteri-menteri yang mengkoordinir bidang tertentau a.l. D.N.Aidit dari PKI ,juga diangkat menjadi Menko, Jen.Nasution menjadi Menko bidang Pertahanan Keamanan dll.
 Meskipun kabinet baru ini sudah mengakomodasi banyak unsur kekuatan termasuk PKI,namun suhu politik bukanya mendingin,tetapi terasa semakin panas, tuntutan pembagian keuangan untuk daerah masih tetap meningkat dan desakan dari daerah termasuk dari unsur Angkatan Bersenjata, agar dikembalikan kepemimpinan Dwi Tunggal menambah kondisi politik tidak mantap. Lebih-lebih dengan intrik dan infiltrasi dari kekuatan luar negri yang semakin intensif .
Dalam kondisi yang tidak menentu tersebut rupa-rupanya Bung Karno sudah merasa, dan menyampaikan amanah kepada Jendral AYani -"kalau sampai terjadi apa-apa pada diri saya, engkau Yani supaya menggantikan saya". Yani yang merasa belum siap menyarankan,-"apakah tidak sebaiknya diambil dari salah seorang Waperdam saja, mas Ban, mas Chaerul atau pak Leimena ".
Jawaban Bung Karno ,-"Bandrio is onbetrouwbaar (tidak dapat dipercaya), Chaerul masih suka ngoboy, Pak Leimena cocok kalau jadi dominee di greja, yang tepat adalah engkau".

(13). Dr.Soebandrio Siapa dan Bagaimana Pribadinya.
Dilahirkan sebagai anak seorang B.B ambtenaar (Pangreh Praja zaman Belanda yang suka menjilat) di Jawa Timur. Memperistri Dr. Hurustiati anggauta PSI. Suami istri zaman Jepang bekerja di bidang kesehatan sebagai dokter dan mempunyai status sosial yang terpandang.
Ontvangst Commitee
Dalam tahun 1945-an Dr.Bandrio membentuk Ontvangst Commitee (Panitia Penyambutan) untuk menyambut kedatangan kembali Belanda (NICA-Sekutu) dengan mengajak organisasi-organisasi pemuda a.l. Indonesia Muda, yang menolak mentah-mentah, karena Belanda datang itu mau menjajah Indonesia kembali. Dengan demikian Bandrio di sini membuka kedoknya sendiri dengan bertindak sebagai anggauta jaringan intel Sekutu, yang di 
Indonesia dikendalikan oleh Chr.Van der Plas mantan Gubernur Jawa Timur.-(Van der Plas connection).

Catatan khusus.
Mahkamah Militer Luar Biasa, menjatuhkan vonnis hukuman mati untuk DR Subandrio. Ratu Elizabeth dari inggris mengajukan permohonan keringanan bagi DR Subandrio. 
Ada hubungan apa?
Bandrio, mempunyai sifat-sifat yang licik, plin-plan dan sangat ambisius, dengan sifat semacam itu, dibesarkan dalam lingkungan dan suasana keluarga BB Ambtenaar, dengan suka cita masuk jaringan Van der Plas tersebut. Pembentukan Panitia Penyambutan kedatangan Sekutu-NICA, yang menang perang, Dr. Bandrio berkeyakinan pasti Belanda akan berkuasa kembali (Perjanjian Yalta, Postdam). Dia memperhitungkan bahwa kalau dia tampil, nantinya pasti akan diangkat menjadi pembesar oleh Belanda.

 (14). Van der Plas Connection.
Van der Plas, Gubernur Jawa Timur yang menguasai beberapa bahasa daerah, bahasa Arab, Cina selain bahasa-bahasa Barat, dengan licik, berhasil membina keluarga-keluarga BB Ambtenar dan guru-guru agama, pesantren-pesantren dan organisasi keagamaan hingga secara lihai mereka dapat dikendalikan untuk kepentingan kolonialis.
Dalam masa pendudukan Jepang, Van der Plas, mengendalikan jaringan intel Sekutu di Indonesia dari Australia, termasuk dalam jaringanya adalah orang-orang dari jalur Dr. Van Mook seperti, Mr.Amir Syarifudin (pernah menjadi P.M.- memberontak sebagai PKI di Madiun) DR.Soemitro (beberapa kali jadi menteri, master agent Sekutu, koordinator penyalur senjata dan dana dari Singapura untuk PRRI-Permesta) dari jalur Van der Plas seperti Dr.Soebandrio, beberapa Kyai baik di Jawa, Sumatra maupun di Kalimantan, a.l. H. Hasan Basri, Kyai I.R. dari Jatim beberapa Perwira Udara a.l. Soedj, Roes, juga anak seorang ambtenaar Belanda, Soemarsono (ketua Pesindo, proklamator negara Sovyet di Madiun th.1948 - salah satu pemberontakan terhadap Republik Indonesia bikinan Van der Plas) dsb, sekarang tinggal di Australia dan menjadi warga negaranya.
Termasuk dalam - Van der Plas Connection - juga tokoh seperti Walikota Solo, Utomo Ramelan yang secara nyata dan vokal mendukung Dewan Revolusi G 30 S, hal ini bukan peristiwa yang tanpa rencana. Sedangkan dari CDB PKI saja waktu itu tidak ada yang mengeluarkan statement dukungannya.
Dari sini terlihat benang merah, yang menghubungkan Dr.Bandrio dengan Utomo Ramelan, dengan jelas. Ramelan, bapaknya Utomo adalah Ambtenaar PID (polisi rahasia Belanda) yang kerjanya mengkhianati bangsanya saja, Utomo mempunyai saudara perempuan Utami Ramelan Suryadarma, sekualitas dengan kakak dan bapaknya.
Subandrio yang licik dan licin dengan melalui istrinya, yang anggauta PSI berhasil menempel pada Sutan Syahrir, hingga berhasil diangkat jadi Duta Besar, kemudian Kepala BPI yang terus dirangkap selama jadi Menteri Luar Negri maupun jadi Waperdam I, sesudah Menteri Pertama Djuanda meninggal dunia dalam tahun 1963. Perangkapan sebagai kepala BPI ini adalah saran dari -Van der Plas Connection ( CIA - MI 6 - Sekutu).
Tatkala Roeslan Abdulgani menjadi Menteri Luar Negeri, Bandrio yang duta besar di Moskow, ditarik, dijadikan Sekretaris Jendral (dari jabatan politik ke administrasi, karena antara keduanya ada rivalitas). Justru dari jabatan ini Bandrio ada kesempatan mengkonsolidasi bagian intel dari beberapa instansi yaitu Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan dan Departemen Dalam Negeri (Kepolisian menjadi BPI, Badan Pusat Intelijen, dan dia mengepalainya, tentunya atas nasihat dan arahan Van der Plas) .
Dengan kedudukanya sebagai Kepala Badan Pusat Intelejen, Waperdam dengan otoritas yang ada ditangannya bersamaan dengan dukungan jaringan intel luar negeri (Sekutu) jalan terbuka baginya guna meraih kedudukan nomer satu di Indonesia. Dengan adanya amanah Bung Karno kepada Yani, Bandrio harus bekerja lebih keras. Dia mulai membuat manuver manuver politik yang menyenangkan PKI dan bekerja sama dengan harapan mendapatkan dukungan politik. PKI.

(15). Tim Dokter RRC.
Dalam bulan Agustus 1965, datang sebuah Tim Dokter RRC, setelah mengadakan pemeriksaan kesehatan Bung Karno, berkesimpulan penyakit Bung Karno adalah serius tak boleh diabaikan. Bagi Bandrio dan PKI berita ini adalah sangat menyentakkan. Sejak saat itu, mulai terjadi kegiatan dan manuver-manuver politik yang luar biasa. Bandrio melancarkan move-move politik dan PKI yang merasa belum siap sangat khawatir akan diterkam oleh AD (dokumen Gilchrist dsb). Lebih baik melakukan ofensif revolusioner daripada diam dan defensif.
Mereka bergegas untuk membuat persiapan-persiapan, guna menyingkirkan Jend. A.Yani dan para perwira pimpinan Angkatan Darat. Karena mereka sesudah penumpasan pemberontakan lebih terkonsolidasi, perhitungan Bandrio jika hanya Yani yang disingkirkan, kemungkinan Nasution akan dapat dimunculkan, maka Nasution segera dimasukkan juga dalam daftar untuk dihabisi. Dengan persiapan yang tergesa-gesa dan kurang cermat dan tidak rapi tersebut menjadikan para pelaksana penculikan tidak mampu membedakan antara Nasution dan Letnan Tendean, yang membuat lolosnya Nasution dari penculikan dan pembunuhan.
PKI segera meluncurkan kampanye politiknya, dengan melontarkan tudingan bahwa para perwira Pimpinan AD adalah fasis yang merencanakan kup ternadap Bung Karno dengan membentuk Dewan Jendral. Pengertian Fasis adalah militer (yang ganas dan rakus) yang bekerja sama dengan kaum kapitalis (disini dikenal sebagai cukong, konglomerat). Sepanjang pengetahuan orang banyak, para jenderal Pimpinan AD tsb., tidak ada yang dikenal sebagai tukang dagang apalagi mempunyai cukong, maka tudingan fasis dari PKI tersebut jauh meleset dan kurang mendapat sambutan dari masyarakat bahkan oleh masyarakat mereka dinilai tertib, jujur dan disiplin.

(16). PKI (Partai Komunis Indonesia).
Partai yang memberikan dukungan utama kepada Bung Karno dalam meluncurkan politik penggalangan negara Nefos (New Emerging Forces). Strategi politik ini, mengancam strategi politik Amerika Serikat, yang dalam rangka perang dingin menginginkan hanya ada dua kubu saja, kubu Kapitalis dan kubu Komunis. Bung Karno ingin menggalang kekuatan negara-negara berkembang, menjadi kubu ketiga karena PKI dalam hal ini merupakan pendukung utama, maka PKI selalu mendapat perlindungan dan dukungan Bung Karno, jika ada yang mengganggu atau menentangnya.
Sejak akhir tahun 1962, setelah Irian Jaya kembali ke pangkuan RI, PKI mengadakan evaluasi diri, mengapa sejak aktif kembali sudah hampir 15 tahun mulai 1949, belum juga dapat meraih kekuasaan, sedang dalam Pemilu 1955 sudah menjadi salah satu dari empat besar. Diluar negeri partai komunis dengan massa 10% saja sudah dapat meraih kekuasaan dengan mudah.
Mereka menemukan kesalahan tsb.yaitu PKI telah menerapkan strategi politik yang keliru, yaitu strategi 'konformisme' menyesuaikan diri dengan garis politik Pemerintahan Nasional -Bung Karno. Maka PKI segera mengambil keputusan untuk beralih ke strategi 'konfrontasi' sesuai dengan garis perjoangan kominis yaitu 'Klassen Strijd', pertentangan kelas.
Aidit dan Nyoto ke Moskow untuk menyampaikan keputusan tsb., tetapi justru mendapat marah dari bos Partai Komunis Sovyet, yang tidak dapat menyetujuinya, karena kerjasama dengan pimpinan borjuis nasional seperti Bung Karno masih diperlukan dalam menghadapi kapitalis Amerika Serikat. Dengan adanya tokoh seperti Bung Karno, dapat digunakan menarik negara-negara berkembang disisi komunis.

(17). Agenda Van der Plas Connection.
Aidit merupakan tokoh yang misterius, dia dengan alasan untuk melaksanakan alih strategi politik yaitu "-konfrontasi-" dalam rangka mengemban misi dari induk jaringanya lewat Sam y.i. Van der Plas connection, guna menyesuaikan agenda waktu yang sudah ditentukan oleh jaringan tersebut dalam upaya hendak menggoncang 
Indonesia. Maka baginya tidak ada jalan lain selain beralih kiblat ke Beijing, yang masih berwawasan nasional / lokal yang menerapkan doktrin, -kekuasaan ada di ujung bedil- desa mengepung kota - berkonfrontasi dengan penguasa nasional, hal yang tidak dapat dielakkan. Dengan menerapkan strategi politik konfrontasi tersebut, akan sesuai dengan agenda waktu yang sudah ditentukan Van der Plas connection - (Sekutu) untuk menggoncang Indonesia dalam rangka menyingkirkan Presiden Soekarno.

(18). Gerakan Aksi Sefihak.
Sebagai realisasi strategi -konfrontasi- tsb, dilancarkan Gerakan Aksi Sefihak, yang menimbulkan antagonisme dan konflik konflik dengan partai dan golongan lain, seperti a.l. Masyumi, PSI, PNI, NU dan AD serta lain-lain kelompok. Menciptakan setan-setan 
kota dan setan desa, kabir (kapitalis birokrat), dsb. yang membikin suasana politik semakin panas, seperti, Peristiwa Bandar Betsi, Jonggol, Boyolali, Klaten dll.

(19). Angkatan Ke V 
Kekuatan yang menentang aksi-aksi PKI tsb. dituding oleh Bung Karno sebagai kaum kontrev (kontra revolusioner), komunisto fobi dan reaksioner, karena tidak berani melakukan kompetisi revolusioner. Terhadap AD, oleh PKI diluncurkan tuduhan bahwa pimpinannya membentuk Dewan Jendral yang mau mengekup Bung Karno .
 Bung Karno secara sistematis dihasut bahwa para jendral tersebut. tidak dapat dipercaya maka adalah mendesak untuk dibentuk Angkatan ke V, dengan mempersenjatai buruh dan tani. Hasil Hasutan tersebut membuat sikap Bung Karno mendua. RRC politis mendukung usul PKI tersebut dan bersedia untuk membantu persenjataanya. Sikap mendua Bung Karno, dimanfaatkan dengan pengiriman senjata secara diam-diam dari Beijing ke Jakarta, baik dengan pesawat-pesawat Hercules maupun dengan kapal laut,
yang dibaurkan dengan pengiriman barang-barang untuk Asian Games.
Semua usaha ekstra PKI tersebut dilakukan karena partainya belum siap dan merasa dirinya berada dalam keadaan kritikal, sejak diketahui sakitnya Bung Karno yang serius. Menyangkut rencana PKI terhadap Yani, Bandrio terus mendukungnya sepanjang paralel dengan rencana dan keuntungannya sendiri, bahkan mengipas dan mendorongnya, agar PKI segera bertindak.

(20). Pidato Jendral A Yani.
Didepan sidang para menteri bersama para panglima daerah dan para gubernur, (waktu itu unsur PKI sudah ada yang duduk dalam kabinet menjadi menteri) Jendral A Yani secara terus terang atas nama para panglima daerah menyatakan, menolak dibentuknya angkatan ke lima usulan PKI dengan mempersenjatai buruh dan tani. Dengan menarik pelajaran dari pengalaman tahun 45-an, adanya Biro Perjuangan - TNI-Masyarakat, hanya menimbulkan konflik dan perpecahan yang memperlemah bahkan merusak kekuatan nasional. A Yani juga menyatakan ketidak senangannya PKI diberi posisi didalam kabinet.  

(21). Aidit Tokoh Misterius.
Aidit tokoh muda PKI yang misterius. Sejak 1948 (affair Madiun) tertawan di Solo, dapat lolos dari tahanan di Solo, terus meloloskan diri ke luar negri, lewat 
Surabaya meskipun Surabaya dan sekitarnya diduduki oleh Inggris - Belanda. Aidit adalah sekelompok dengan Soemarsono (Ketua Pesindo yang melakukan proklamasi negara Sovyet dari Madiun atas suruhan Van der Plas, maka dapat lolos sewaktu tahun 1948 terus ke Australia dan selanjutnya menjadi warga negaranya). Demikian pula Sam Kamaruszaman adalah sekelompok dengan mereka itu. Dari peristiwa ini sudah jelas, siapa-siapa mereka itu ialah agen-agen Sekutu-Belanda maupun komunis.
Tanggal 19 Desember 1948 Belanda melakukan Aksi Militer ke II dengan penyerbuan ke wilayah Republik Indonesia tiga bulan sebelumnya yaitu pada tanggal 18 September 1948,Van der Plas menyuruh PKI berontak di Madiun (dengan proklamasi negara sovyet tersebut), guna memperlemah Republik Indonesia. Namun TNI berhasil menumpas pemberontakan PKI, bahkan Mr.Amir Syarifudin anggauta jalur Van Mook (pernah jadi Perdana Mentri RI) tertawan didesa Klambu, Purwodadi Jawa Tengah, bersama-sama tokoh-tokoh PKI lainya. Kecurangan Belanda dengan siasat adu domba dapat kita patahkan sebelum Belanda menyerbu wilayah RepublikIndonesia pada tanggal 19 Desember 1948 tersebut.
Setelah beberapa tahun di luar negri, Aidit kemudian dapat diselundupkan kembali ke dalam negri, berkat reka-daya Sam Kamaruszaman. Sejak datang kembali, karier politiknya dengan lancar dan cepat terus menanjak seperti diroketkan, hingga menjadi bos partai Sekjen PKI, Ketua Politbiro CC PKI (sebagaimana biasanya seseorang yang diorbitkan, selalu diatur kariernya).
 .
Hubungan khusus antara Aidit dengan Sam ini kemudian dibakukan dengan dibentuknya Biro Khusus yang diketuai oleh Sam yang hanya bertanggung jawab kepada ketua Politbiro/Sekjen PKI seorang yaitu Aidit (dengan alasan mengingat kerahasiaan yang harus dijaga, membina anggauta Angkatan Bersenjata tidak boleh diketahui oleh orang banyak, cukup dua orang saja). Keputusan dari PKI mengenai G30S hanya diketahui oleh dua orang tersebut, yang oleh Sudisman dikritik sebagai keputusan avonturisme. .
Pada tanggal 1 Oktober 1965 tengah malam, Aidit disuruh oleh Sam untuk segera naik pesawat yang sudah tersedia untuk terbang ke Yogya hanya bersama pendampingnya Kusno, dan diberi tahu, bahwa nantinya di Yogya akan dijemput oleh Ketua CDB PKI Yogya. Kenyataanya setiba di Yogya tidak ada seorangpun yang datang menjemputnya Hanya diantarkan oleh pendamping dan seorang sopir dari AURI, bertiga kemudian menuju ke rumah Ketua CDB PKI.Yogya.






[INDONESIA-L]
Van der Plas Connection (r)

From: apakabar@clark.net
Date: Mon Jan 05 1998 - 15:32:00 EST
Forwarded message:
From 
owner-indonesia-l@indopubs.com Mon Jan 5 19:03:44 1998
Date: 
Mon, 5 Jan 1998 16:57:46 -0700 (MST) Message-Id: <199801052357.QAA08346@indopubs.comToindonesia-l@indopubs.com Fromapakabar@clark.net Subject: [INDONESIA-L] Van der Plas Connection (II) Sender: owner-indonesia-l@indopubs.com
From: "guntur langit" <magma10@hotmail.comTo: apakabar@clark.net Subject: Van der Plas Connection (2)
Date: 
Sun, 04 Jan 1998 22:47:39 PST

Bagian 2
Setibanya ditempat yang dikira rumah Ketua CDB, pada waktu diketuk pintunya, ternyata adalah rumah tokoh NU. Keberadaan Aidit di Yogya dengan demikian telah diketahui fihak lain, maka untuk menghilangkan jejak, kemudian perjalanan diteruskan ke Salatiga. Beberapa hari kemudian baru melanjutkan perjalanan ke Solo dengan mendapatkan jemputan kendaraan yang dikendarai oleh seorang Cina jago kunthau dari Solo. Tetapi akhirnya tertangkap hidup-hidup setelah beberapa waktu berada di Solo.

(22) Sri Harto Penghubung Aidit - Bandrio.
Sesampainya Aidit di Solo, dia ditempatkan secara terus berpindah-pindah. Semula disinyalir di Lojigandrung kediaman resmi Walikota Utomo Ramelan, kemudian dipindahkan ke kampung Keparen (sebelah Selatan Pasar Singosaren) dirumah Jupri Prio Wiguno, anggauta PKI malam (jaringan Van der Plas). Beberapa hari Aidit berada di Keparen, kemudian dijemput oleh Sri Harto, penghubung Aidit - Bandrio. Dengan menyerahkantanda bukti berupa sesobek kertas krep yang bertanda tangan, sedangkan sobekan yang lainya berada ditangan tuan rumah ialah Jupri tersebut. Setelah sobekan tersebut dicocokan dan memang cocok, maka Aidit diserah terimakan oleh Jupri kepada Sri Harto.
Setelah serah terima tersebut, Aidit dengan diboncengkan scooter, dibawa ke rumah KRT. Sutarwo Hardjomiguno di desa Palur sebuah desa disebelah timur kota Solo. Beberapa hari berada di Palur dia sempat berkeliling kota Solo, bahkan sempat menengok markas CC PKI Solo. Kemudian dipindahkan kerumah Sri Harto penghubung tersebut di kampung Kleco yang terletak dibelakang Markas Resimen, dirumah tersebut Aidit tinggal beberapa hari lamanya.
Setelah mengambil Aidit dari Keparen Sri Harto melaporkan tentang keberadaan Aidit, kepada para senior Pemuda-Pelajar (Suhari alm. dan seorang lagi). Menurut keteranganya karena dia merasa ngeri, melihat perkembangan keadaan, batalion TNI-AD, K, L dan M di Solo telah banyak disusupi PKI. Demikian pula dengan CPM, sehingga banyak tahanan-tahanan penting dapat lolos, antara lain seperti tokoh PKI anggauta Politbiro Ir.Sakirman, sopir Cina penjemput Aidit dari Salatiga dll. Sri Harto percaya kepada para Pemuda-Pelajar dan merasa aman, karena melihat sepak terjang dan perjoangannya sewaktu bergerilya melawan Belanda, perang menumpas pemberontakan PKI 1948 dan waktu itu dalam menghadapi G 30 S di Solo.

Setelah Sri Harto memberi laporan tentang keberadaan Aidit tersebut, siasat segera disusun. Untuk menambah kepercayaan Aidit, Sri Harto diberi pengawalan oleh dua orang dari para Pemuda-Pelajar, sekaligus untuk mengawasinya, apakah Sri Harto jujur atau tidak dan kepadanja diberi sepucuk pistol untuk peganganya .
Oleh para senior hal tersebut segera dilaporkan kepada Kol.Yasir yang rupa-rupanya kurang percaya bahkan minta apa jaminanya jika bohong. Jawaban Suhari dia bersedia ditembak mati apabila laporanya tidak benar, karena mereka itu berjoang didorong oleh keyakinanya tiada pamrih pribadi demi untuk menegakkan Republik Indonesia yang mereka ikut mendirikanya.. Keberadaan Aidit di Solo, sudah beberapa hari dibuntuti, sesuai kesepakatan dengan Sri Harto.
Laporan kepada Kol.Yasir tersebut rupa-rupanya bocor. Rumah dimana Aidit ditempatkan, ternyata digerebeg oleh sepasukan polisi yang selama itu tidak berperan aktif, dan penyerbuan tersebut sama sekali tidak ada koordinasi, dimaksud hanya untuk menciptakan kekalutan belaka.
Kemudian ketahuan, bahwa Sekretaris Pekuper dari Kol. Yasir, yaitu Letkol Muklis Ari Sudewo, adalah seorang komunis yang mempengaruhi polisi untuk melakukan penyergapan, padahal selama kampanye melawan G30S tidak berperan. Sergapan tersebut karena tanpa koordinasi, hampir menimbulkan bentrokan dengan Pemuda Pelajar yang bertugas untuk mengamat-amati Aidit. Beruntung bahwa sebelumnya Aidit sudah dipindahkan ke kampung Sambeng. Letnan Sembiring (terakhir jendral) yang mengejarnya di Pati tetapi tidak berhasil menangkap, teryata memergoki Muklis Ari Sudewo di Solo, ia menjadi orang kedua Pekuper. Dalam tubuh AD di Solo masih banyak unsur-unsur komunis (bagian operasi, Kapt. Hardijo, CPM a.l Lettu Abu) dll.
Kericuhan dalam operasi sering terjadi karena Pemuda Pelajar sering dijerumuskan kalau melakukan patroli terutama di malam hari, rupa-rupanya unsur-unsur PKI sudah terlebih dahulu diberitahu. Tetapi berkat pengalaman, dapat mencium gelagat yang tidak baik dan tipuan-tipuan tersebut dapat dihindari. Maka setelah itu mereka membuat gerak tipu sendiri sehingga dapat menangkap banyak unsur PKI dan merampas persenjataanya. Kekalutan di Solo ditambah dengan sering bentroknya golongan Islam dengan golongan Nasionalis yang juga banyak dari mereka itu yang diadu domba dan menjadi korban dibantai oleh komunis, menjadikan keadaan bertambah rawan.
Sri Harto adalah Ketua SBIM (Sarekat Buruh Industri Metal) di pabrik panci Blima. Bapaknya Sri Harto adalah seorang dari kalangan atas Mangkunegaran, KRT. Sutarwo Hardjomiguno, lincah luwes hingga mampu kekanan-kekiri (kemungkinan besar berada dalam jaringan Van der Plas, karena dapat ketempatan Aidit tanpa bocor). Kakak Sri Harto menjadi Asisten Wedana (PKI) di Klego daerah Boyolali, yang dinilai banyak merugikan dan menteror rakyat, maka dihabisi oleh rakyat sendiri..
Sri Harto mendapatkan kepercayaan untuk menjadi penghubung Bandrio - Aidit, tetapi karena dia kurang teguh dan ngeri akhirnya membuka kedoknya sendiri, mencari selamat dengan melaporkan tentang keberadaan Aidit di Solo tersebut kepada para senior Pemuda Pelajar.

(23). Aidit Tertangkap
Saat rumah dimana Aidit tersebut ditempatkan digerebeg oleh sepasukan polisi, Aidit sudah dipindahkan ke kampung Sambeng. Sore harinya Kol.Yasir melakukan operasi penggerebegan baik ke rumah dimana Aidit ditempatkan pada waktu siangnya maupun ke seluruh kampung. Tetapi hingga sekitar pukul 22.00 malam, Aidit belum juga dapat diketemukan. Kemudian operasi dihentikan dan pasukan tentara ditarik dari kampung Sambeng, beberapa ditinggalkan untuk mengamat-amati.
Para senior Pemuda-Pelajar yang memberikan laporan kepada Kol.Yasir merasa sangat terpukul dan kecewa, karena selain kena tuduhan pembohong juga telah memberikan jaminan, jika bohong, bersedia untuk ditembak mati. Mereka berkeyakinan bahwa Aidit pasti masih berada dirumah dimana siangnya ditempatkan atau paling tidak masih di kampung Sambeng tersebut.
Para senior Pemuda-Pelajar, kemudian mengambil inisiatif untuk menggeledah dan memagar betis kampung dan rumah tersebut dengan mengerahkan teman-temannya, meskipun mereka menanggung risiko karena berlakunya jam malam. Terutama rumah yang sudah digeledah tersebut digeledah lebih intensif lagi, tetapi tetap tidak diketemukan Aidit. Hanya di dalam sebuah almari yang kosong dan menempel rapat dengan dinding penyekat rumah ditemukan sebuah celana dalam, berinitial DA, yang diduga adalah milik Aidit. Rumah tersebut dihuni oleh seorang yang sudah tua, seorang pensiunan pegawai Bea & Cukai bersama cucunya yang gadis remaja.
Sudah susah payah dari pagi sampai tengah malam belum juga mendapat hasil, salah seorang senior Pemuda-Pelajar menemukan akal, dengan menggertak orang tua penghuni tersebut, jika tetap tidak mau mengaku dimana Aidit berada, cucunya akan dipermalukan di depannya. Dengan gertakan demikian orang tua tersebut akhirnya mengaku bahwa Aidit berada dibelakang almari kosong tersebut. Sewaktu dibantah mana mungkin, karena almari tersebut rapat dengan dinding. Mendapat jawaban, bahwa dinding belakang almari tersebut merupakan pintu dan dinding sekat rumah tersebut yang rangkap dengan rongga sekitar 50-60 cm.
Ternyata waktu dinding belakang almari tersebut dibuka, Aidit masih berada di dalam rongga dinding sekat rumah tersebut Aidit disilahkan keluar dan kemudian diserahkan kepada Kol.Yasir langsung di Lojigandrung. Operasi penggeledahan tahap kedua yang dilakukan oleh para Pemuda Pelajar ini, didampingi oleh Letnan Ning, hingga merupakan
tindakan yang berada dibawah petugas resmi .
       
(24). Aidit Dihabisi
Tertangkapnya Aidit tersebut segera dilaporkan ke 
Jakarta oleh Kolonel Yasir, kemudian diperintahkan langsung oleh Jendral Soeharto agar pada kesempatan pertama Aidit dibawa keJakarta. Konon kemudian didapat kabar bahwa dalam perjalanan ke Jakarta tersebut ditengah jalan Aidit dihabisi dan tak tentu rimbanya.
Hal ini menimbulkan tanda tanya, mengapa seorang tokoh yang demikian penting, selain Sekjen PKI, juga menyandang jabatan resmi sebagai Menko dihabisi begitu saja? Mengapa tidak dikorek keteranganya hingga tuntas dan diajukan ke Pengadilan hingga masyarakat umum mengetahui secara terbuka. Dalam hal ini sangat terasa adanya sesuatu yang disembunyikan dan merupakan misteri besar.
Apakah ada hubunganya dengan kemisteriusan tokoh Aidit? Tertangkapnya Aidit di Solo ini membuka tabir adanya hubungan Aidit dengan Bandrio dan dengan jaringan Van der Plas ( a.l. Jendral Soeharto, yang memerintahkan menghabisi). Suatu konspirasi yang sangat kejam dan telah memakan korban besar dikalangan rakyat.banyak, baik yang komunis maupun yang non komunis.

(25). Sekutu -CIA - MI 6 - (Van der Plas Connection)
Apabila ditelusuri lebih mendalam, dalam rangka untuk lebih menjamin kepentingan Sekutu (politik, ekonomi dan keamanan di Indonesia) Amerika dan sekutunya merasa perlu untuk menggulingkan Presiden Soekarno dan memecah-belah Indonesia menjadi beberapa negara, menyingkirkan para perwira yang berdedikasi dan menghapus PKI. Kegagalan yang dialami Amerika dan sekutunya dalam meluncurkan projek pemberontakan PRRI-Permesta membuatnya sadar setelah mendapat advis dari Belanda, bahwa pendekatan dari daerah untuk menyingkirkan Presiden Soekarno adalah kesalahan yang fatal dan sulit untuk dapat berhasil.
 .
(26). Peranan Van der Plas Connection
Sekutu mulai melakukan pendekatan ke Pusat. Kepada Jakarta mulai ditawarkan untuk membeli pesawat angkut raksasa Hercules, Indonesia diberi bantuan stasiun komunikasi beserta perlengkapanya yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia (dengan demikian Sekutu dapat menyadap semua perintah-perintah dari pusat maupun daerah), kepada para perwira Indonesia diberi kesempatan untuk belajar ke Amerika, diadakan program Civic Mission dan perwira pelaksananya dilatih di Amerika beberapa bulan, juga dikirim ke Indonesia Peace Corps.
Para sarjana sipil dan mahasiswa diberi bea siswa untuk belajar ke Amerika. Para kader Dr. Soemitro Djojohadikusumo berbondong-bondong berangkat belajar ke Amerika dan kembali menggondol gelar-gelar akademis yang diperlukan untuk mengajar di Universitas. Hubungan yang semula tegang menjadi cair, tidak ada pesta atau resepsi di Kedutaan Amerikayang tidak mengundang para sarjana yang kira-kira berpotensi. .

(27). Van der Plas Connection Menemukan Jagonya 
Bersamaan dengan dilaksanakanya program-program tersebut diatas,dengan diam-diam dilakukan talent scouting (mencari calon jago berbakat) oleh perwira tinggi dari bagian sandi yang ternyata berada dalam jaringan Van der Plas. Calon jago adalah perwira-perwira dengan kriteria, avonturir berani malu, berani mati, doyan duit, berpengalaman dan berhasil dalam berpetualang serta telah menikmatinya.
Ditemukan seorang perwira yang memenuhi kriteria tersebut,ialah seorang kolonel asal Jawa Tengah dan pernah menduduki posisi tertinggi ditempatnya sebagai Panglima Divisi,yaitu Kolonel Soeharto. Malahan padanya ditemukan faktor lain yang sangat penting,yaitu menaruh dendam kesumat kepada para perwira atasannya, terutama anggauta Tim Pengusut MBAD dan rival berat A yani juga kepada Presiden Soekarno yang menanda tangani Surat Keputusan pemecatanya sebagai Panglima Divisi Diponegoro. Maka terpilihlah Kolonel Soeharto untuk dijadikan jago utamanya.
Kepada Kol. Soeharto setelah selesai pendidikan di SSKAD,diciptakan jabatan yang sebelumnya tidak ada, yaitu suatu Kesatuan baru ialah TJADUAD (Cadangan Umum Angkatan Darat)
Kol.Soeharto dijadikan Panglimanya. Beberapa waktu kemudian diadakan KOGA (Komando Siaga) dan dia menjadi salah satu anggauta pimpinannya.
Beberapa waktu kemudian diadakan kampanye untuk menyerbu Irian Barat, Soeharto menjadi Panglimanya. Setelah selesai kampanye Irian Barat, Soeharto dengan pangkat Mayor Jendral dijadikan Panglima, KOSTRAD.

(28). Sang Jago Melaksanakan Tugas
Setelah Majen Soeharto menduduki pimpinan Kostrad, terjadilah G30S sesuai agenda waktu dari
 Van der Plas connection (atas pesanan Amerika dan sekutunya). Dari peristiwa G30S tersebut, terlihat dengan jelas adanya jalur-jalur konspirasi kaum ex kolonialis, yang sampai kini, masih merajut dengan jalur-jalurnya pada sistem kekuasaan negara kita.
Dengan melalui Van der Plas connection, pertama terlihat jalur lewat DR..Bandrio. Dia yang sangat berambisi untuk menggantikan kedudukan Presiden Soekarno (didukung oleh induk jaringanya), tetapi terhalang oleh Yani dan Nasution.(Dewan Revolusi yang dia sponsori mendapat dukungan hanya dari Utomo Ramelan-yang sejaringan dengan Bandrio dalam Van der plas connection )
Kedua adalah jalur PKI, atas rintisan Sam Kamaruszaman bersama DN Aidit dengan menciptakan kondisi-kondisi politik dengan strategi baru sehingga PKI yang belum siap terjebak didalamnya.
Ketiga adalah lewat Jendral Soeharto yang melancarkan operasi intel (menghapus jejak dengan cara menyingkirkan atau menghabisi orang/organisasi yang telah berhasil mencapai tujuan atau sasarannya, seperti.G30S yang seminggu setelah terjadi, di belakangnya diberi label PKI, meskipun Letkol Untung termasuk jalur PKI, tetapi juga juga termasuk jalur Jendral Soeharto).
Letkol Untung yang telah berhasil menghabisi para jendral anggauta Tim Pengusut MBAD kemudian juga dihabisi. Dan Perwira Tinggi yang telah melakukan mencuci het vuile was (melaksanakan pekerjaan kotor) masih beruntung hanya disingkirkan keluar negeri, mengingat dia adalah orang penting di Kostrad.

(29). Lobang Buaya. 
Dalam bulan Maret 1965 Deputi operasi Angkatan Udara, Laksda Ud Sri Mulyono sesuai instruksi, memerintahkan untuk dilaksanakan latihan militer bagi para sukarelawan Ganyang Malaysia. Perwira pelaksana latihan tersebut adalah May.Ud.Soejono, latihan dimulai tanggal 5 Mei 1965. Masih dalam bulan Mei 1965 terjadi serah terima tugas tersebut dari Laksda Ud.Sri Mulyono kepada Komodor Ud. Dewanto. Dewanto mengadakan inspeksi ternyata ditemukan, bahwa yang dilatih tersebut hanya dari unsur komunis yaitu Pemuda Rakyat dan Gerwani.
Oleh Dewanto diperintahkan agar latihan pada awal bulan Juni dihentikan dan digantikan dari unsur-unsur Nasionalis dan Agama kepada May.Ud.Soejono.Ternyata perintah atasan tersebut oleh May.Ud Soejono diabaikan dan kedua organisasi yaitu Pemuda Rakyat dan Gerwani masih berlanjut sampai terjadinya G30S pada awal Oktober.Lokasi latihan adalah dikebon karet berdekatan dengan bahkan mungkin termasuk wilayah Pangkalan Udara Halim yang ada sumur tuanya.
Tiga hari kemudian setelah diketemukanya mayat para jendral yang dimasukkan ke dalam sumur tua tersebut, masyarakat menjadi geger. Dengan tayangan dengan narasi yang lancar dibarengi dengan statement tentang G30S oleh Jendral Soeharto dilokasi mayat-mayat korban diangkat satu persatu. Ini merupakan skenario yang sempurna dan dramatis ,berhasil menggoncangkan psikologi rakyat.
Dari tayangan ini ditimbulkan kesan yang menggores hati rakyat banyak,karena tertayangkan siapa-siapa yang menjadi bandit dan siapa pahlawannya. Suatu rekayasa yang sempurna, maka timbul pertanyaan, bagaimana seorang bawahan (May.Ud.Soejono) berani mengabaikan perintah atasannya, dalam hal ini Komodor Dewanto, jika tidak ada backing yang lebih tinggi dan kuat. Dengan demikian maka berlanjutlah keberadaan Pemuda Rakyat dan Gerwani di Lobang buaya.
Siapa yang berada dibelakang peristiwa-peristiwa itu semua?

(30). Kesimpulan.
Dari gambaran terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut diatas, sangat jelas kelihatan bagaimana kekuatan asing mengaduk-aduk kita dan sampai kini kita belum menyadarinya.Sistem kekuasaan politik, ekonomi, sosial yang simpang siur dan dilandasi mental lemah dan keropos, sangat rawan dan mudah menjadi mangsa dari para GANGSTER, yang diketahui Soeharto.
Van der Plas connection adalah jaringan riil yang canggih, hanya anggota-anggota inti tertentu yang sadar akan keberadaannya sebagai anggota jaringan, lainnya adalah oknum-oknum oportunis tanpa sadar, sekedar sebagai alat saja.
Jelaslah yang "punya gawe" G30S adalah: PKI, Soeharto, Soebandrio dan CIA.

sumber : dpyoedha.multiply.com
* * *

 

Tidak ada komentar: