"SELAMAT DATANG DI YAYASAN INSIDI"

Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile

Selasa, April 27, 2010

Prisip Orang Kaya

 Pola Pikir
  • Apa jadinya dunia ini apabila uang yang ada dibagikan secara merata ke semua orang? Dan ternyata jawabannya cukup menyedihkan. Dalam waktu 5 tahun, komposisi uang akan kembali seperti semula.
  • Orang-orang yang dulunya kaya akan kembali menguasai sebagian besar uang yang ada.
  • Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya ada pada pola pikir orang mengenai uang yang dimilikinya. Kebanyakan orang, yang pada akhirnya akan kembali miskin, akan berpikir "Enaknya uang ini digunakan untuk membeli apa ya?". 
  • Kemudian uangnya dihabiskan untuk membeli barang-barang, berlibur ataupun bersenang-senang. Singkat kata, konsumtif. 
  • Setelah seluruh uang dibelanjakan, mereka kembali menjadi miskin.
  • Hal yang berbeda terjadi pada orang kaya. Orang kaya akan berpikir bagaimana caranya untuk memanfaatkan uangnya agar dapat mendatang-kan uang lebih banyak lagi. Mereka akan menggunakan uangnya untuk membuka usaha, ataupun berinvestasi. Akhirnya mereka akan mengumpul-kan uang jauh lebih banyak dari orang biasa.  
  • Kebanyakan orang tidak bisa menerima kenyataan ini. Orang-orang yang miskin lebih cenderung untuk menyalahkan lingkungan, orang lain ataupun nasib. Ini adalah tindakan yang tidak tepat. Tindakan menyalahkan tidak akan merubah orang miskin menjadi kaya.
  • Akan jauh lebih baik bila kita semua bersedia mengevaluasi keadaan secara objektif. Kita bisa mengamati orang-orang kaya di sekitar kita, kita bisa pelajari pola pikirnya yang positif, dan kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita. Kekayaan akan datang dengan sendirinya.
Perbedaan yang cukup mencolok 
  • antara orang kaya, orang awam dan orang miskin adalah pada cara berpikirnya. Orang berbakat kaya selalu belajar berpikir dan bertindak seperti layaknya orang kaya. Ketika orang miskin dan awam bekerja keras untuk memperjuangkan kenaikan gaji, calon-calon orang kaya justru bekerja keras membangun mindsetpasive income.
  • (cara berpikir) sebagai orang kaya, pemilik aset dan investor yang memiliki
  • Ketika sama-sama memiliki uang Rp. 100.000,- misalnya, orang awam dan miskin selalu berpikir apa yang bisa dibeli dan dikonsumsi.
  • Sedangkan  orang berbakat kaya berpikir bagaimana uang tersebut bisa dilipatgandakan dengan cara diinvestasikan atau dibelikan sesuatu untuk dijual kembali agar memperoleh keuntungan.
Orang awam dan miskin selalu berpikir 
  • tentang bagaimana memenuhi kebutuhan sendiri, sedangkan orang berbakat kaya lebih sering memikirkan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan orang lain. 
  • Pikirannya berfokus bagaimana sumberdaya yang ada bisa didayagunakan untuk menghasilkan lebih banyak uang – tentu – dengan jalan yang halal. 
  • Abdurrahman bin Auf, salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, ketika hijrah ke Madinah tidak memiliki apa-apa selain pakaian yang melekat di tubuhnya. 
  • Ketika ditawari wanita untuk dinikahi dan kebun kurma oleh seorang Anshor, ia menolak dengan halus seraya minta ditunjukkan di mana letak pasar. 
  • Kemudian ia mulai berbisnis di pasar dan dalam beberapa hari saja ia sudah memiliki aset yang banyak.   
tidak pernah mengeluh kekurangan uang 
  • Orang awam dan kelas menengah sering mengeluh kekurangan uang. Akhirnya mereka betul betul kekurangan uang. 
  • Orang kaya memahami bahwa yang terpenting dalam hidup bukanlah uang, melainkan skill atau keahlian untuk menciptakan uang.
  • Uang bisa dengan mudah dicuri atau dirampok orang, tapi mindset dan skill tidak ada yang bisa merampasnya. 
  • Orang kaya tidak pernah mengeluh merasa miskin dan kekurangan. 
  • Sebab selama ia masih memilki mindset dan skill, uang bisa diperoleh dengan sangat mudah.  
  • Islam mengajarkan ummatnya untuk memiliki sifat qona’ah dan sabar. 
  • Orang yang qona’ah dan sabar tidak pernah mengeluh terhadap ujian kesusahan yang menimpa mereka. 
  • Yang mereka lakukan adalah bersabar seraya mencari solusi terhadap permasalahn yang menimpa mereka. 
  • Itulah kunci kesuksesan hidup mereka.  
mampu membedakan antara aset dan liabilities. 
  • Banyak orang mengira dengan memiliki rumah, villa, apartement, mobil, helikopter berarti telah memiliki aset yang banyak. 
  • Pandangan tersebut tidaklah baku, bahkan bisa salah kaprah. 
  • Aset adalah sesuatu yang memberi tambahan arus kas atau disebut kas masuk (cash inflow). Sedangkan liabilities adalah sesuatu yang menambah beban pengeluaran kas atau disebut kas keluar (cash outflow). 
  • Aturan bakunya adalah: Apakah aset/harta yang kita miliki menghasilkan uang masuk atau menambah uang keluar? 
  • Katakanlah Anda memiliki harta berupa rumah atau mobil tapi tidak mendapat pemasukan kas dari kedua harta tersebut, bahkan harus mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya perawatannya, berarti rumah dan mobil tersebut bukan aset,  melainkan liabilities. 
  • Orang berbakat kaya tidak mengoleksi harta kekayaan yang akan menjadi liabilities. 
  • Mobil baru yang dibeli dengan cara kredit  akan menimbulkan liabilities berupa  cicilan utang, biaya perawatan, bahan bakar, servis, dan lain-lain. 
  • Agar menjadi aset, maka mobil itu harus disewakan sampai menghasilkan uang masuk lebih banyak dari pada biaya yang keluar. Jika tidak, ia akan tetap menjadi liabilities.
  • Orang berbakat kaya jika ingin membeli atau memiliki sesuatu, ia akan melihat kembali apakah sesuatu yang dibeli tersebut akan menambah pemasukan atau menambah pengeluaran. 
  • Kalau menambah pemasukan berarti itu aset. 
  • Tapi jika menambah pengeluaran, itu disebut liabilities. Sederhana bukan?
menjauhi budaya konsumtif.  
  • Orang awam dan miskin mudah tergoda untuk berbelanja barang yang dia inginkan walaupun dengan cara berhutang.
  • Sementara orang bermental kaya berpikir seribu kali untuk membeli sesuatu, kecuali barang itu memang sangat “urgent” dan itupun disesuaikan dengan kadar kemampuannya. 
  • Orang bermental kaya mampu membedakan dengan jelas mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan.
  • Kebutuhan adalah sesuatu yang memang kita butuhkan dan jika tidak kita penuhi akan berakibat kehidupan kita menjadi susah.
  • keinginan adalah segala sesuatu yang kita ingin miliki walaupun sesuatu itu tidak kita butuhkan dan seringkali hanya didorong oleh hawa nafsu yang tidak terkendali.
  • Orang bermental kaya berusaha untuk mengalihkan “keinginannya” kepada hal-hal yang produktif sehingga ada nilai tambah bagi dirinya dan bagi orang lain.
bekerja untuk belajar, bukan karena uang
  • Banyak orang kaya yang mengawali karirnya dengan bekerja kepada orang lain. Namun, mereka bekerja untuk mempelajari sesuatu. 
  • Biasanya, mereka mempelajari sistem bisnis,  bagaimana membangun jaringan relasi, bagaimana bisnis prosesnya, dll.
  • Ketika bekerja pada orang lain, uang bukan tujuan utama mereka, tapi bekerja dijadikan batu lompatan untuk memulai bisnis mandirinya. Menjadi karyawan bukanlah cita-cita akhir mereka.
  • Tetapi kebanyakan orang awam dan miskin menjadikan gaji sebagai prioritas dalam pekerjaannya. 
  • Pekerjaan rutin mereka adalah menunggu tanggal gajian - sampai tua. 
  • Mereka tidak peduli dengan kesempatan mendapatkan ilmu, meski banyak hal yang bisa dipelajari dari perusahaan tempat mereka bekerja.
memandang uang seperti makhluk hidup
  • Kebanyakan orang hanya sibuk mencari uang, lalu setelah uang didapat, langsung habis tanpa bekas.
  • Orang kaya tidak menjadi budak uang, melainkan uang berada dalam kendalinya.
  • Mereka berhasil melipatgandakan uang karena memahami karakter uang seperti halnya makhluk hidup. 
  • Mereka memelihara uang, menebar benih, menanam di lahan yang tepat, menjaganya dari gangguan hama, dan pada saat yang tepat memanen hasilnya.
  • Orang kaya tidak memandang uang adalah segalanya, sebab uang bukan Tuhan yang disembah. 
  • Mereka sangat menyadari, uang adalah pedang bermata dua; sebagai alat untuk meraih tujuan, tapi setiap saat juga dapat membunuh siempunya.
  • Uang ada ditangannya, bukan dihatinya.
berpikir positif dan membuka pikiran.
  • Kegagalan seringkali berawal dari berpikir negatif dan tidak mau membuka pikiran terhadap hal-hal spektakuler, tidak bergairah untuk memiliki impian.
  • Bagi orang berbakat kaya, impian dan cita-cita adalah penyemangat hidup. 
  • Mereka sangat yakin tidak ada sesuatu pun yang tidak mungkin terjadi, karena itu mereka sangat yakin bahwa suatu saat mimpinya akan terwujud.
  • Seperti yang pernah saya tulis di Rahasia sukses Abdurahman bin Auf, ciri orang kaya itu selalu berpikir positif dan membuka pikirannya untuk menyerap gagasan terbaik, kemudian mengimplementasikannya dalam rencana dan aksi yang sempurna. 
  • Mereka meyakini bahwa tidak ada yang tidak mungkin.
    Sumber : www. Dexton.adexindo.comand faihu dotcom

    Tidak ada komentar: