"SELAMAT DATANG DI YAYASAN INSIDI"

Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile

Senin, Maret 08, 2010

MALEO MOBIL NASIONAL INDONESIA


MALEO, MALU MENGAJAK JEPANG
Mobil Maleo akan diluncurkan Oktober 1998 sebagai mobil nasional
Habibie mengundang pengusaha dari Turki, Spanyol, dan Italia untuk
membangun industri komponen di sini. Ia sengaja tak memakai industri
komponen Jepang. Habibie terkesan agak ngotot membujuk mereka, untuk
mengejar target peluncuran sedan Maleo bulan Oktob er 1998. Mampukah sedan
mengalahkan dominasi mobil keluarga?
----------------------------------------
Jonminofri Nazir, Marga Raharja
----------------------------------------
Sudah lama kabar mobil Maleo tak terdengar. Tiba-tiba Menteri Habibie
mengemukakan hal itu lagi di Turki, Italia, dan Spanyol, awal pekan ini.
Tujuannya jelas, mencari mitra yang mau menanam modalnya membangun
industri komponen. Orang nomor satu di Badan Pengelola Industri Strategis
(BPIS) itu meyakinkan calon investor tadi bahwa produk komponen mereka
akan dibeli oleh tiga mobil nasional: Maleo, Bakrie, dan Timor.  Habibie
memang memastikan, mobil Maleo milik BPIS akan diproduksi tahun depan.
Saat ini prototipenya yang dibuat di Australia-- telah berada di BPIS.
Sampai April nanti, lima Maleo nama jenis burung yang dikenal pemalu dari
Indonesia Timur -- berada di sana untuk penelitian, sebelum diproduksi
masal.
Mobil contoh ini sesuai dengan rekayasa yang dibuat beberapa tahun lalu.
Mesin Maleo bertenaga 1.000 CC. Ukuran badannya kecil dan hemat bahan
bakar. Dan kalau bisa, harganya tak lebih dari Rp 20 juta -- harga
termurah untuk sedan saat ini. Bahkan tak leb ih mahal dari minibus
Espass, Suzuki, atau Mitsubishi.
Bila uji coba beres, BPIS menjadwalkan pada Oktober 1998 Ma-leo sudah bisa
dibeli masyarakat. Tahap pertama akan diproduksi 4.000 unit. Tahun
berikutnya, produksinya ditingkatkan jadi 15.000 unit, dan tahun 2002
mencapai 60.000 unit.  Menurut sumber di BPIS dan industri otomotif,
sebenarnya Habibie telah mengantungi nama pihak swasta yang akan
memproduksi Maleo. Tapi nama itu masih disimpan di sakunya. Begitu pula
yang ditunjuk untuk memasarkan. Yang jelas, BPIS mensyaratkan, distribut
ornya harus punya jaringan pemasaran nasional.
Mesin didatangkan dari Australia Sampai saat ini Habibie masih menjajakan
proposal, dalam perjalanannya ke berbagai negara tadi. Menristek mengajak
pihak asing, terutama untuk membangun industri komponen. Yang termasuk
dalam komponen prioritas adalah steering systems, excel, alternator, dan
starter motor. Selama ini komponen itu diimpor dalam bentuk terurai.
Kenapa Habibie ngotot mambangun industri komponen? Tentu, agar memenuhi
syarat mobil nasional. Tapi tidak semua komponen bisa dibangun di sini,
dengan alasan tidak efisien. Misalnya mesin Orbital yang digunakan Maleo.
Kalau cuma untuk mobil jenis Maleo, tentu tak efisien. Karena itu, kelak
bila jadi diproduksi di sini, mesin tersebut juga akan dipa kai di mobil
Bakrie dan Timor. Menurut para industriawan mobil, pemerintah harus
memutuskan tahun ini jika mesin itu akan diproduksi di sini. Tapi karena
terdesak waktu, untuk tahap pertama, sudah dipastikan bahwa mesin Orbital
akan diimpor dari Australia.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Untuk yang belum mengetahui mesin orbital.
Mesin orbital adalah hasil karya Pak Ray Sarich, WN Australia.
Jenis Mesinnya adalah "internal combustion" 2 langkah (atau 2 tax)
atau mesin yang menggunakan bensin campur oli.
Keunggulan dari mesin 2 langkah VS 4 langkah:
1) Tenaga yang dihasilkan adalah secara teoritis lebih besar
   untuk ukuran volumetric mesin yang sama karena friksi dari komponen
   lebih sedikit dari mesin 4 langkah.
2) Komponen yang digunakan lebih sedikit, ringan  sehingga lebih mudah
   dan murah  pemeliharaannya. Umumnya, mesin 2 langkah  tidak
   menggunakan katup  buang dan masuk digantikan oleh buluh (reed).
   Meskipun demikian Toyota juga membuat mesin 2 langkah dengan 4 katup
   per silinder untuk mobil prototypenya.
Melihat segi keuntungannya, mengapa mesin 2 langkah tidak umum
digunakan pada mobil?
Mesin-mesin 2 langkah rata-rata menghasilkan emisi gas buang yang
tidak memenuhi standard kesehatan (Standard kesehatan dengan sans
plumb,tentunya) dan cenderung boros bahan bakar.
Lihat: bemo, trabant (mobil rakyat Jer-Tim),
Lalu mengapa Maleo memilih mesin orbital yang 2 langkah?
Perbedaanya orbital dengan mesin 2 langkah yang dikenal selama ini
adalah Mesin orbital menggunakan mekanisme injeksi pelumas dan bahan
bakar sehingga emisi gas buangnya dapat bersaing atau melebihi mesin
4 langkah. Demikian pula penggunaan bahn bakarnya.
Mesin orbital sendiri sudah dibuat "working prototype" disekitar pertengahan
awal 80'an. Hampir seluruh pabrik mobil di dunia telah mengambil licensi
dari orbital. Walaupun demikian sampai saat ini tidak ada satupun pabrik
mobil pelisensi yang menggunakan secara komersial rancangan mesin orbital.
(Saya mungkin misinformasi, tetapi belum pernah saya menemukan mobil
yang dijual secara umum menggunakan orbital engine).
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Untuk membangun industri steering system, Habibie mengajak perusahaan
Turki, Hema Hidrolik Maknasan VE . Ajakan Habibie jelas, agar ada
investasinya di Indonesia. Namun, sampai sekarang belum ada kata niat dari
mitra Turki ini.  Di luar prioritas, beberapa komponen sudah bisa dibuat
di Indonesia. Misalnya stamping body untuk mencetak badan mobil. Bagian
ini dipastikan menggunakan bahan dalam negeri sepenuhnya. Sedangkan
komponen lainnya akan dipasok oleh GIAMM, asosiasi industri komponen
mobil. Itu dibenarkan oleh beberapa anggota asosiasi yang sudah diajak
BPIS.  Prinsipnya, BPIS meminta semua komponen kepada GIAMM. Tapi, sayang
sekali anggota asosiasi tak bisa memenuhi seluruhnya. Sebab, sejak awal
mereka lebih berkonsentrasi membuat komponen untuk kendaraan niaga, bukan
sedan. Memang ada beberapa komponen yang b isa dipakai untuk keduanya.
Tapi jumlahnya sangat kecil.
Bila memang diputuskan membuat seluruh komponen di sini, bukan berarti
persolannya beres. Sebab, untuk menjaga kelancaran pasok, harus ada
beberapa pabrik komponen yang produksinya sama. Tujuannya, agar pasokan
tidak terhenti jika salah satu pabrik berhen ti produksi, dan harga pun
tak terlalu mahal. Ide itu disambut Ketua GIAMM Safiun. Sebelum
memproduksi industri mobil, industri komponen harus dibangun lebih dulu.
Tampaknya, langkah Habibie ini akan menghadang industri mobil Jepang di
sini. Kecuali akan bersaing di pasar, komponen yang digunakan Maleo tak
ada yang berasal dari pabrik komponen mobil Jepang. Makanya, ia mengundang
investor di luar Jepang untuk menduk ung proyek Maleo itu.
Minat investor asing untuk sedan kecil Minat investor asing membangun
pabrik komponen di sini tentunya dipengaruhi oleh pasar mobil sedan
sendiri. Berdasar angka penjualan, barangkali calon investor rada
pesimistis. Sebab, pasar sedan di sini cuma 20% dari toal penjualan mobil.
Sebagian besar pasar masih dikuasai mobil niaga.
Yang jadi soal adalah cara mengubah komposisi penjualan mobil ini,
sehingga sedan lebih digemari ketimbang mobil niaga. Kecuali harga yang
murah, tentu harus ada kemudahan agar sedan lebih kompetitif menghadapi
pasar mobil niaga, yang di sini sudah dijadi kan mobil keluarga.
Mungkin, keadaan tahun 2000-an akan berbeda. Saat itu, menurut Safiun,
minat masyarakat untuk mobil sedan akan naik. Idealnya, pasar mobil sedan
80% dan mobil niaga 20%. Kalau itu yang terjadi, para investor pun akan
berdatangan untuk membantu proyek Habibie yang satu ini.

SUMBER : SOC. CULTURE. INDONESIA

Newsgroup: soc.culture.indonesia
Dari: Jayakarta group ...@mailmasher.com>
Tanggal: 1997/02/03
Perihal: MALEO, MALU MENGAJAK JEPANG

 " pak, Saya suka senang seandainya terwujud, apalagi saya lihat india dengan pak  TATA, yang melahirkan mobil merk NANO, kenapa  belum kita bisa nikmatiiii, Saya dulu senang waktu TEXMACO bikin merk PERKASA berupa TRUK. tapi  sekarang kemana perkembangannya.........Saya ingin INDONESIA MAJU di bid otomotif "  (curahan hati SAYA)

Tidak ada komentar: