"SELAMAT DATANG DI YAYASAN INSIDI"

Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile

Kamis, Mei 20, 2010

Kiat Berwirausaha dengan Pemanfaatan Sampah Kering



Medan, 14/3 (www.antarasumut.com) - Program lingkungan Medan Green and Clean (MDGC) yang disponsori PT Unilever Indonesia Tbk bekerjasama dengan Yayasan Bumi hijau Lestari, Pemko Medan, Badan Lingkungan Hidup dan Harian Waspada dan didukung penuh oleh Komunitas Ibu-ibu pengrajin produk daur ulang di Medan, Sabtu pagi, menggelar Medan Green & Clean 2009 mengajak kepada masyarakat mengenai kiat berwirausaha dengan pemanfaatan sampah kering di Lapangan Merdeka Medan.
Sinta Kaniawati, General Manager PT Unilever Indonesia,Tbk, mengatakan kepada wartawan, program ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab bersama masyarakat yang merupakan realisasi dari fokus utama dan komitmen kami dalam program Medan Green & Clean (MDGC). Dalam hal ini berupa pemberian edukasi melalui pendampingan dan monitoring program kebersihan dan pengelolaan sampah di masyarakat. Misi penting di balik kegiatan ini adalah upaya menggali potensi yang luar biasa dari para ibu rumah tangga untuk merintis usaha kecil dan menengah (UKM) sehingga mereka dapat memberikan kontribusi lebih bagi keluarga dan lingkungannya melalui serangkaian program pemberdayaan perempuan.
“Pada akhirnya mereka mampu menjadi panutan dan dapat memberikan motivasi bagi ibu-ibu lainnya untuk lebih maju.” katanya.
Sinta menambahkan, pengelolaan sampah didaur ulang menjadi produk trashion telah membuka pintu peluang ekonomi, memungkinkan ibu-ibu mendapat penghasilan tambahan bahkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Salah satu pengrajin produk daur ulang, Yanti mengatakan, setiap hari membutuhkan rata-rata 10 kilogram sampah plastik sisa kemasan berbagai produk pembersih. Satu kilogram plastik setidaknya terdiri atas 60 kantong kemasan.
Yanti menambahkan, mengawali wirausaha ini dengan mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh Unilever.
“Senang dan bangga sekali bisa bergabung dengan komunitas ini, selain bisa memiliki penghasilan sendiri, usaha ini juga bisa menolong ibu-ibu lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan, dan yang terpenting lagi adalah kami turut serta menggerakkan kepedulian masyarakat di sekitar kami, untuk menciptakan lingkungan yang asri bersih dan nyaman”, ujarnya. (S03MOS/R01MOS)

Tidak ada komentar: