"SELAMAT DATANG DI YAYASAN INSIDI"

Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile Click to get cool Animations for your MySpace profile

Minggu, September 19, 2010

Kasta di Bali

KASTA, CASTE THE UNTOUCHABLES
Posted by Bhagawan Dwija on 2005-05-03
Om Swastyastu,
Namaste,

Tulisan ini sebagian bersumber dari Encyclopedia Americana :

  • Kasta, aslinya berasal dari bahasa Portugis : CASTA (dalam bahasa Inggris : Caste) yang artinya kelompok, kelas sosial, jenis tertentu karena kelahiran. 
  • Kata itu pertama kali digunakan oleh orang-orang Portugis yang menjelajah dunia, kemudian menemukan sistem sosial yang berkelompok dan berjenjang di India. 
  • Struktur Kasta zaman dahulu di India (juga di Bali tempo doeloe) diorganisir dengan ketat, melalui berbagai peraturan yang menyangkut : pemberian nama 
  • dan gelar status sosial, perkawinan, warisan, wilayah kekuasaan, mata pencaharian, kewenangan dalam pemerintahan, dan hak memanfaatkan tenaga kerja (rakyat) yang ada dalam wilayah kekuasaannya. Casta yang berasal dari India, kemudian ditiru secara luas di Eropa. 
  • Seorang Proffesor dari Patna University, India : Narmadeshwar Prasad mengatakan bahwa sistim Casta di India adalah modifikasi dari Varna yang ada dalam kitab suci Veda, namun modifikasi itu lebih ditujukan pada kepentingan kelompok status quo untuk mempertahankan eksistensinya turun temurun (statis).
  • Uniknya, sistim kasta tidak hanya terwujud di masyarakat Hindu - India saja, tetapi juga pada kelompok : Muslims, Christians, dan Sikhs
  • Di kelompok Muslim, sistim Kasta berbentuk kelompok-kelompok : Sayid, Sheikh, Pathan dan Momin
  • Di kelompok Christians : Chaldean Syrians, Jacobite Syrians, Latin Catolics, Marthomite Syrians, dan Syrians catolics.
  • Sistim Kasta di India dan juga di bagian dunia yang lain (termasuk Indonesia/Bali) memudar karena :
  1. Perkembangan Industrialisasi yang meninggalkan sistim ekonomi Agraris. Dalam ekonomi yang bertumpu pada sektor Agraris, peranan The Land Lords yang nota bene kaum bangsawan, sangat dominan. 
  • Dengan Industrialisasi, maka peranan tuan tanah pada kehidupan rakyat hilang. Dalam ekonomi Industri, kekuasaan ada pada kapital dan penguasaan Iptek. 
 2. Perubahan bentuk pemerintahan dari Kerajaan ke Republik karena adanya revolusi-revolusi yang dipelopori oleh Perancis dan Rusia sehingga hak-hak istimewa kaum bangsawan hilang.
3. Perkembangan Iptek dan kecerdasan bangsa untuk berpikir rasional.



KASTA DI BALI ?

Melihat dari unsur-unsur Casta di atas, maka apa yang dinamakan Kasta di Bali, itu SEBENARNYA SUDAH TIDAK ADA, karena :


1. Basic Casta yang pertama 

  • yaitu : Religious-mythical, antara lain yang menganggap bahwa Raja adalah keturunan Dewa, yang dahulu di Bali disebut sebagai Ida Bhatara Dewa Agung, sudah TIDAK ADA.

2. Basic Casta yang kedua :

  • Economic-Political, yang diperankan oleh kelompok Status-Quo (kaum bangsawan/tri wangsa) sudah TIDAK ADA.


  • Namun demikian, exclusiefism Caste di Bali masih kadang-kadang muncul kepermukaan berbentuk masalah-masalah adat antara lain :
1. Asu mundung, ngelangkahin karang hulu, pati wangi.
2. Kasus Tri Sadaka vs. Sarwa Sadaka
3. Dharmopadesa, dll


MENURUT PENDAPAT SAYA PRIBADI itu adalah bentuk-bentuk : PSEUDONYMOUS CASTE atau dengan bahasa Indonesia : Kasta yang fiktif. Saya sebut demikian karena kedua unsur pokok yang disebutkan di atas yaitu Religious-mythical dan Economic-political sudah tidak ada.

Memang benar, di Bali di era tujuh puluhan/delapan puluhan, gejala-gejala menegakkan kembali Economic-political ada sedikit menonjol misalnya Bupati-Bupati di Bali hampir semuanya dari kelompok Tjokorda, Anak Agung, Ida Bagus, bahkan juga Gubernurnya masih Ida Bagus, sampai-sampai para Camat banyak yang golongan I.B alias Ida Bagus. Tetapi sekarang, contoh yang sangat mencengangkan adalah Kabupaten Klungkung, baru pertama kali Bupatinya orang
tanpa titel kebangsawanan. Nanti, setelah PILKADA, kemungkinan pejabat-pejabat teras di Bali sudah diduduki oleh mereka yang tanpa embel-embel titel
kebangsawanan.

Walaupun sudah dalam bentuk Pseudonymous, Kasta di Bali masih mempunyai dampak sosial negatif yang kalau tidak hati-hati menanganinya, bisa menimbulkan
konflik. Kapankah Bali 100% bebas dari Casta stelsel, saya serahkan sepenuhnya kepada anda untuk berdiskusi (tapi yang kalem-kalem aza, jangan emosi !)

"Jele melah gumi gelah" (Jelek atau bagus, toh tanah airku)

Om Santi, santi, santi, Om
Saadar Pranaam
Bhagawan Dwija

sumber: milis HDnet


Sedikit tambahan :

1. Kaum Brahmana, para pandita dan rohaniawan.
2. Kaum Ksatria, para anggota lembaga pemerintahan.
3. Kaum Waisya, para pedagang, petani, tukang dan sebagainya.
4. Kaum Sudra, golongan pekerja kasar, rakyat jelata

Lalu ada pula golongan paria, yang tidak termasuk kasta manapun jua. Seperti juga kaum candala, hasil perkawinan antar-warna.


Brahmana adalah golongan paderi atau sami dalam agama Hindu. Mereka menguasai ajaran serta adat keagamaan. Kaum Brahmana tidak memakan benda berdarah.
Kesatria atau ksatria, diambil dari bahasa Sansekerta.

Secara harafiah, artinya ini adalah anggota kasta kedua dalam sistem caturwarna agama Hindu, tetapi zaman sekarang arti ini adalah seorang pendekar pula, atau seorang bangsawan secara umum.


Waisya adalah kasta ketiga dalam tata masyarakat Hindu, golongan pedagang - petani - tukang.
Sudra (Sansekerta: sudra) adalah sebuah kasta atau warna dalam agama Hindu di India.

Kasta ini merupakan kasta yang paling rendah. Kasta lainnya adalah brahmana, ksatria, dan waisya.


sumber : boomnet.multiply.com


Tidak ada komentar: